THIS is what war really looks like – SO sieht
Krieg wirklich aus, 1 The young Ukrainian
journalist and blogger Oleg Zheliabin-Nezhinskiy from Kiew
experienced the shelling of the town of Gorlovka on July 27, 2014 by
“GRAD”-shells. Gorlovka lies ca. 20 km north-east from Donezk and has ca.
250.000 residents. He went through the city and filmed what he saw. Together
with his film, he gave a message to Ukraine, to the world, to all of us. Der
junge ukrainische Journalist und Blogger Oleg Zheliabin-Nezhinskiy
aus Kiew erlebte in Gorlovka, einer Stadt von etwa 250.000 Einwohnern etwa 20
km nordöstlich von Donezk, am 27. Juli 2014 den Beschuss der Stadt mit
„Grad“-Granaten (Grad = Hagel) mit. Danach ging er durch die Stadt und
zeichnete im Film auf, was er sah. Den Film verband er mit einer Botschaft an
die Ukraine und an die Welt, an uns alle. The
film and Oleg’s message on youtube (Click to the image or the text): / Der
Film mit Olegs Botschaft bei youtube (Auf das Bild oder den Text klicken): https://www.youtube.com/watch?v=6jVSdRZF1wo&feature=youtu.be Olegs Message: I was there. I
saw with my own eyes the torn up bodies, destroyed homes, blown up grocery stores
inside which still lay the bodies of innocent, peaceful residents that were
hurrying to take home groceries in between the attacks. I saw sights that
turn the blood in your veins ice cold – slain young mother and her newborn
child; an elderly woman crying over the rubble of her destroyed home. Like
most men I was not afraid for my own life, but was terrified at the thought
of my loved ones being in their place.
Olegs Botschaft: Ich war dort. Mit eigenen Augen habe ich die
zerfetzten Körper gesehen, die zerstörten Wohnhäuser, die in die Luft
gejagten Lebensmittelgeschäfte, in denen noch die Körper der unschuldigen
Menschen lagen, friedlicher Einwohner, die zwischen den Angriffen sich beeilt
hatten, Lebensmittel nach Hause zu holen. Ich sah Dinge, die einem das Blut
in den Adern gefrieren lassen – die getötete Mutter mit ihrem Baby; die
ältere Frau, die über den Schutt in ihrem zerstörten Heim weinte. Wie die
meisten Männer war ich nicht so besorgt um mich selbst, aber ich wurde in
Schrecken versetzt, als ich mir vorstellte, dass meine Lieben an ihrer Stelle
wären. Ich sah einen verschlossenen Bahnhof komplett ohne
Züge, sah leere Busstationen, sah , dass auf den Straßen fast keine Autos
waren. Unschuldige Zivilisten, die nichts mit dem Krieg zu tun haben, wie in
einer Falle gefangen in diesem steinernen Sack (die Stadt, d. Übers.), starben
wie die Fliegen in einem chaotischen, ziellosen Granatenbeschuss. Wie sehr hätten wir uns wenigstens einen großen Bus
gewünscht, der herausgefahren wäre und die Frauen und Kinder weggebracht
hätte! Wo waren das Rote Kreuz und andere angesehene humanitäre Organisationen?
Warum hat ein einfacher junger Mann von hier sein Leben riskiert und in
seinem bis aufs Dach vollgestopften Minibus Menschen herausgebracht, während
mächtige Organisationen, die enorme Ressourcen zur Verfügung haben, nicht
einmal einen einzigen Transport geschickt haben, um den Menschen zu helfen,
über die ihr so viel redet? Was tut ihr tatsächlich in diesem Krieg? Wo sind
eure moralischen Prinzipien? Was ist eure Mission? Ist es das, lange
ausgefeilte Reden zu veröffentlichen oder faszinierende Verlautbarungen zu
machen? Erzählt das der jungen Frau, die mit letzter Anstrengung ihr totes
Kind an sich drückt. Schaut in ihre toten, weit geöffneten Augen. Die Menschheit ist so mit Hass aufeinander
durchtränkt, dass sie ihre Menschlichkeit, ihr Einfühlungsvermögen und ihr
Mitgefühl verloren hat. Ihr verbringt Stunden und Tage damit, eure Gegner zu
verdammen und nehmt dabei nicht wahr, dass ihr dadurch zu diesem Krieg
beitragt, aber ihr würdet nicht zwei Minuten dafür aufwenden, dass ihr
verurteilt und ein Ende fordert, wenn welche militärische Macht auch immer
zum Mittel des ziellosen Bombardierung von zivilen Wohngebieten greift. Ihr
freut euch über Siege eurer Verbündeten und die Niederlage eurer Feinde
geschlagen sind, und denkt, dass es das wäre, das den Krieg ausmacht. Nein, beugt euch näher über diese junge Mutter, die
so verzweifelt ihr Kind an sich hält und versucht, es zu beschützen, und
schaut in ihre überraschten, enttäuschten Augen – „Warum?“ DAS ist es, wie
Krieg wirklich aussieht.. Und vielleicht hört ihr dann auf, euch nach ihm zu
sehnen und ihn zu unterstützen. Сообщение Олега Я был
там, я видел
разорванные
тела,
разрушенные
дома и
взлетевшие
на воздух
магазины. В
них так и
остались
лежать
простые
мирные люди,
спешившие
купить
домой продукты,
в перерыве
между
обстрелами.
Я видел то от
чего
холодеет
кровь –
погибшую
мать с
ребенком,
плачущую
старушку у
разрушенного
дома. Как
большинство
мужчин мне
не было так
страшно за
себя, но
захлестывала
волна ужаса,
когда хоть
на
мгновенье
представлял,
что на их
месте могли
быть мои
родные. Follow Oleg on
Facebook: Oleg Zheliabin-Nezhinskiy |
Oleg’s message in further languages
Mail your translation to info@poorworld.net Bahasa Indonesia
Pesan Oleg
Aku ada di sana. Aku melihat
dengan mata saya sendiri tubuh robek, rumah hancur, diledakkan toko di
dalamnya yang masih tubuh orang tidak bersalah, warga damai yang bergegas
untuk mengambil bahan makanan ke rumah di antara serangan. Aku melihat
pemandangan yang membekukan darah dalam urat - dibunuh ibu muda dan bayinya;
seorang wanita tua menangis atas puing-puing rumahnya yang hancur. Seperti
kebanyakan orang laki-laki saya tidak takut untuk hidup saya sendiri, tapi
takut memikirkan orang yang saya cintai berada di tempat mereka. Anda berdebat tentang siapa
yang harus disalahkan dan Anda siap untuk membunuh satu sama lain untuk
keyakinan Anda. Tapi saya berpikir bahwa jika Anda berhenti untuk sementara
dan, menyisihkan perbedaan Anda, Anda melakukan satu hal yang benar-benar
layak dalam hidup Anda – mencoba membela dan menyelamatkan ibu muda robek ini
dan bayinya. Aku melihat sebuah stasiun
kereta api terkunci dan sama sekali tidak adanya kereta, aku melihat stasiun
bus kosong, melihat hampir tidak adanya mobil di jalan. Warga sipil tak
berdosa yang tidak ada hubungannya dengan perang ini, terjebak dalam karung
batu ini (kota), sedang mati seperti lalat di bawah peboman yang berantakan
dan tanpa tujuan itu. Betapapun kami merindukan satu bus besar untuk datang
dan mengambil semua wanita dan anak-anak! Di mana Palang Merah dan organisasi
kemanusiaan lainnya yang dihormati? Mengapa seorang pria lokal yang biasa
mempertaruhkan nyawanya dengan mengambil orang-orang dengan opletnya penuh
orang sampai ke atapnya, sementara organisasi yang kuat dengan sumber daya
yang sangat besar, tidak mengirim bahkan satu transport untuk membantu
orang-orang yang tentangnya Anda berbicara
begitu banyak? Apa yang Anda benar-benar melakukan dalam perang ini? Dimana prinsip-prinsip moral Anda? Apa misi Anda? Apakah misi Anda menerbitkan pidato rumit panjang,
atau membuat pengumuman yang menawan hati? Ceriterakanlah mereka pada wanita
muda itu yang dengan lemah kekuatannya terakhir berpegangan pada anaknya yang
mati. Lihatlah ke matanya yang terbuka dan terlebar. Orang-orang itu diserap begitu
dengan kebencian terhadap satu sama lain bahwa mereka benar-benar kehilangan
kemanusiaan mereka, empati dan kasih sayang. Anda menghabiskan berjam-jam,
berhari-hari lamanya mengutuk lawan Anda, dengan tidak menyadari bahwa dengan
melakukan hal ini Anda memberi sumbangan kepada perang ini, tapi Anda bahkan
tidak akan menghabiskan 2 menit untuk mengutuk dan menuntut diakhirinya
penggunaan pada militer apapun berhenti
memakai cara pemboman tanpa tujuan daerah perumahan. Anda merayakan
kemenangan sekutu dan kekalahan musuh Anda dan berpikir bahwa itulah yang adalah
perang. Tidak! Membungkuklah lebih
dekat pada ibu muda ini yang begitu sangat berpegang pada dan berusaha
melindungi anaknya dan lihatlah pada matanya yang terkejut dan kecewa. –
"Kenapa?" ... INI adalah yang benar-benar perang berarti. Dan
kemudian mungkin Anda akan berhenti menginginkan dan mendukungnya. |